Langkah-langkah Analisis Korelasi dengan SPSS
Langkah-langkah Analisis Korelasi dengan SPSS
Analisis korelasi adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Dengan software SPSS (Statistical Package for the Social Sciences), analisis ini dapat dilakukan dengan mudah. Artikel ini akan membahas langkah-langkah untuk melakukan analisis korelasi menggunakan SPSS.
1. Persiapan Data
Sebelum melakukan analisis, pastikan data sudah siap:
- Identifikasi Variabel: Tentukan dua variabel yang akan diuji hubungan korelasinya.
- Contoh: "Jumlah Jam Belajar" (variabel X) dan "Nilai Ujian" (variabel Y).
- Input Data ke SPSS:
- Buka SPSS, lalu masukkan data pada Data View.
- Pada Variable View, beri nama dan tentukan tipe data masing-masing variabel.
2. Memilih Jenis Korelasi
SPSS menyediakan tiga jenis korelasi:
- Pearson Correlation:
- Digunakan untuk data berskala interval atau rasio dengan distribusi normal.
- Spearman Correlation:
- Digunakan untuk data ordinal atau data yang tidak memenuhi asumsi normalitas.
- Kendall’s Tau:
- Cocok untuk data ordinal dengan jumlah sampel kecil atau data yang memiliki banyak nilai sama.
3. Melakukan Analisis Korelasi
Langkah-langkah untuk menjalankan analisis korelasi di SPSS:
- Klik Analyze > Correlate > Bivariate.
- Pada jendela dialog:
- Pindahkan variabel X dan Y ke kolom Variables.
- Pilih jenis korelasi (Pearson, Spearman, atau Kendall).
- Centang Two-tailed untuk uji dua arah atau One-tailed untuk uji satu arah.
- Centang opsi Flag significant correlations untuk menandai hubungan signifikan.
- Klik OK untuk menjalankan analisis.
4. Membaca Output SPSS
SPSS akan menghasilkan tabel output. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
- Koefisien Korelasi (r):
- Nilai r menunjukkan kekuatan dan arah hubungan:
- r > 0: Hubungan positif (kedua variabel meningkat bersamaan).
- r < 0: Hubungan negatif (satu variabel meningkat, yang lain menurun).
- r = 0: Tidak ada hubungan.
- Rentang nilai r adalah -1 hingga +1.
- Nilai r menunjukkan kekuatan dan arah hubungan:
- Signifikansi Statistik (Sig.):
- Nilai Sig. (p-value) menentukan apakah hubungan signifikan:
- Sig. < 0,05: Hubungan signifikan.
- Sig. ≥ 0,05: Hubungan tidak signifikan.
- Nilai Sig. (p-value) menentukan apakah hubungan signifikan:
5. Visualisasi Data (Opsional)
Untuk memperjelas hasil analisis, Anda bisa membuat scatterplot:
- Klik Graphs > Legacy Dialogs > Scatter/Dot.
- Pilih Simple Scatter lalu klik Define.
- Masukkan variabel X ke sumbu X dan variabel Y ke sumbu Y.
- Klik OK untuk membuat grafik.
6. Menyimpan dan Melaporkan Hasil
- Simpan hasil analisis dengan memilih File > Save As pada jendela output SPSS.
- Saat membuat laporan, sertakan informasi berikut:
- Tujuan analisis.
- Deskripsi variabel.
- Jenis korelasi yang digunakan.
- Nilai r dan interpretasinya.
- Nilai p-value dan kesimpulan hubungan.